Kamis, 13 Oktober 2016

Perkembangan Perekonomian Indonesia


Perekonomian pada masa Orde lama

1. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
a.Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.

b. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintperdagangan luar negeri RI.
c. Kas negara kosong.
d. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

Perkembanagan dan Kebijakan pada Masa Orde Baru

Pada masa orde baru, pemerintah menjalankan kebijakan yang tidak mengalami perubahan terlalu signifikan selama 32 tahun. Dikarenakan pada masa itu pemerintah sukses menghadirkan suatu stablilitas politik sehingga mendukung terjadinya stabilitas ekonomi. Karena hal itulah maka pemerintah jarang sekali melakukan perubahan-perubahan kebijakan terutama dalam hal anggaran negara.

Pada masa pemerintahan orde baru, kebijakan ekonominya berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ekonomi tersebut didukung oleh kestabilan politik yang dijalankan oleh pemerintah. Hal tersebut dituangkan ke dalam jargon kebijakan ekonomi yang disebut dengan Trilogi Pembangungan, yaitu stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan pemerataan pembangunan.
Hal ini berhasil karena selama lebih dari 30 tahun, pemerintahan mengalami stabilitas politik sehingga menunjang stabilitas ekonomi. Kebijakan-kebijakan ekonomi pada masa itu dituangkan pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), yang pada akhirnya selalu disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk disahkan menjadi APBN.

APBN pada masa pemerintahan Orde Baru, disusun berdasarkan asumsi-asumsi perhitungan dasar. Yaitu laju pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, harga ekspor minyak mentah Indonesia, serta nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Asumsi-asumsi dasar tersebut dijadikan sebagai ukuran fundamental ekonomi nasional. Padahal sesungguhnya, fundamental ekonomi nasional tidak didasarkan pada perhitungan hal-hal makro. Akan tetapi, lebih kearah yang bersifat mikro-ekonomi. Misalnya, masalah-masalah dalam dunia usaha, tingkat resiko yang tinggi, hingga penerapan dunia swasta dan BUMN yang baik dan bersih. Oleh karena itu pemerintah selalu dihadapkan pada kritikan yang menyatakan bahwa penetapan asumsi APBN tersebut tidaklah realistis sesuai keadaan yang terjadi.

- Masa Reformasi
            Pada masa krisis ekonomi,ditandai dengan tumbangnya pemerintahan Orde Baru kemudian disusul dengan era reformasi yang dimulai oleh pemerintahan Presiden Habibie. Pada masa ini tidak hanya hal ketatanegaraan yang mengalami perubahan, namun juga kebijakan ekonomi. Sehingga apa yang telah stabil dijalankan selama 32 tahun, terpaksa mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan keadaan.
  
          Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.

            Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri mengalami masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain :
          a)         Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan
            Paris
            Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3
triliun.
b)         Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam
periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-
kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil
menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini
memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan
asing.

Baca selengkapnya

Tax Amnesty




Pengertian Tax Amnesty

Tax amnesty atau amnesti pajak merupakan pengampunan atau pengurangan pajak terhadap properti yang dimiliki oleh perusahaan yang akan segera diatur dalam UU Pengampunan Nasional. Hal-hal yang berkaitan dengan draft UU tersebut dikatakan jika pengampunan pajak adalah penghapusan pajak terutang, penghapusan sanksi administrasi perpajakan, penghapusan sanksi pidana pada bidang perpajakan, maupun sanksi pidana tertentu yang diharuskan membayar dengan uang tebusan. Pengampunan pajak ini objeknya bukan hanya yang disimpan di luar negeri, tetapi juga yang berasal dari dalam negeri yang laporannya tidak diberikan secara benar.


Kebijakan Tax Amnesty

Pada tax amnesty ini terdapat beberapa kebijakan pengampunan atau amnesti yang berbeda yang dibagi dalam 3 periode. Pada periode pertama jika periode pelaporan Oktober sampai dengan Desember 2015 maka tarif yang dikenakan dari keseluruhan harta wajib adalah sebesar 3%. Jika periode pajak yang dilaporkan bulan Januari-Juni 2016 maka tarif yang dikenakan sebanyak 5% dan untuk periode Juli-Desember 2016 akan dikenakan pajak sebesar 8%.

Dalam tax amnesty, Direktorat Jendral Pajak Kementrian Keuangan memiliki slogan "ungkap, tebus & lega". Maksudnya apa?

Berikut ini penjelasan singkat tentang slogan tersebut. (dikutip dari web pajak.go.id)


Itulah sedikit penjelasan tentang Tax Amnesty semoga dapat menambah wawasan kita semua

Baca selengkapnya

Rabu, 12 Oktober 2016

Mengenal Bagian bagian dari ATBM

Berikut adalah bagian-bagian dari Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yaitu :


                                                             1. Boom
Merupakan gulungan benang yang digunakan sebagai bahan baku untuk kain yang melintang (panjang kain/benang lungsi).

2. Karap
                 Merupakan alat untuk mengatur benang, Terdiri atas 2 bagian, yaitu karap depan belakang.

3. Sisir
Sisir  merupakan alat untuk  menyisir dan memadatkan benang pakan supaya benang pakan menjadi rapat sehingga hasil tenunan juga rapat. 
Sisir digunakan berdasarkan ketebalan benang, semakin halus benang yang digunakan, maka nomor sisir yang digunakan juga semakin tinggi, 
Nomor sisir yang umum digunakan adalah sisir nomor 60,70 ataupun 80 inchi.

4. Injak-injak
Penggunaan ijnak-injak disesuaikan dengan letak teropong. Apabila teropong berada di sebelah kanan, maka injak-injak yang diinjak juga injak-injak yang sebelah kanan; begitu juga sebaliknya.

Sedangkan berikut ini merupakan Alat bantu Tenun:

1.    Teropong/torak dan Palet/anak torak
Teropong/torak merupakan tempat untuk meletakkan palet. Palet/anak torak adalah gulungan benang yang digunakan sebagai bahan baku untuk benang yang membujur pada kain (lebar kain/benang pakan). Benang yang diisikan pada palet disesuaikan dengan benang yang digunakan pada boom. Misalnya benang yang digunakan pada boom adalah benang sutera, maka sebaiknya benang yang digunakan pada palet adalah benang katun. Apabila benang yang digunakan pada palet juga benang sutera, disamping akan menyulitkan penenun saat proses pengerjaan, kain yang dihasilkan juga terlalu licin dan berkilau. 

          2.  Cuban
Cuban adalah alat bantu untuk menggulung benang yang digunakan untuk alat bantu yang      digunakan untuk membuat motif panjang pada kain tenun.





Baca selengkapnya

Pengertian ATBM

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)


Alat tenun bukan mesin (ATBM) adalah semua bentuk perlatan yang dapat membuat kain tenun di gerakkan oleh tenaga mesin melainkan di gerakkan secara manual dengan tenaga manusia. ATBM di sebut juga alat tenun model TIB berasal dari kata “ testile inrichting Bandung “, karena lembaga inilah yang mula-mula menciptakan alat tenun ini di Indonesia sejak tahun 1912 .

ATBM pertama kali masuk dan di pergunakan di Kabupaten Wajo pada tahun 1950an dimana pada awalnya hanya memproduksi kain sarung samarinda. Seajak tahun 1980an mulai memproduksi sarung sutera dengan motif balo tettong hingga dalam perkembangan selanjutnya ATBM bukan saja memproduksi kain sutera tetapi lebih di kembangkan dengan memproduksi kain motif testure polos, selendang, perlengkapan bahan pakian, asesoris rumah tangga,hotel,kantor dan sebagainya berdasarkan permintaan pasar dan konsumen.



ATBM yang di lengkapi dengan 3 jenis alat berdasarkan penggerak gun yang di gunakan dapat di memproduksi berbagai motif kain, yaitu :


1. ATBM Roll/Kerek (roda gila)yang di lengkapi dua pedal dan satu Roll dapat menghasilkan kain dengan motif anyaman polos / plat dan turunannya.


2. ATBM dobbi, menghasilkan kain dengan motif anyaman plat, keper, satin dan turunannya serta kain berlapis.


3. ATBM jakart/Jacquard, menghasilkan kain dengan motif anyaman plat, keper, satin dan turunan serta jenis kain berlapis dengan variasi yang lebih komplit di bandingkan ATBM dobbi.
Baca selengkapnya

Cara Membedakan Sutra yang Asli dengan yang Palsu

Wanita pasti tidak jauh dengan kata dandan. Ya kebanyakan wanita pasti berdandan agar terlihat menawan dan modis dalam hal penampilan. Tak heran, wanita sangat berhati hati dalam memilih-milih bahan apa yang cocok untuk dikenakannya.
Salah satu bahan atau kain yang membuat mereka nyaman memakainya adalah yang terbuat dari sutra. Sutra merupakan bahan alami yang sangat lembut dan membuat si pemakai jadi terlihat anggun.
Namun, si pembeli terkadang kerap kali merasa bingung karena sulit membedakan kain sutra yang asli dan palsu. Untuk mendapatkan kain sutra yang asli dan bagus memang dibutuhkan kejelian.
Kain sutra sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan cara pembuatannya, sutra buatan alat tenun mesin (ATM) dan sutra alat tenun bukan mesin (ATBM). Untuk membedakannya, Anda bisa melihatnya secara kasat mata. Namun, dari kedua jenis itu ada juga yang palsu.

Lalu, bagaimana cara mengatahui kain itu asli atau palsu? Untuk mengetahuinya, Anda bisa menyimak cara membedakan kain sutra asli dan palsu berikut ini:

1. Dilihat dari kualitas kainnya


Untuk kain sutra yang pembuatannya tanpa menggunakan mesin (ATBM) biasanya kainnya agak kasar, tebal, dan mudah kusut namun tetap lembut. Pewarnaannya menggunakan bahan alami. Sedangkan kain yang dibuatnya dengan mesin, biasanya agak halus. Namun, kain yang dipasarkannya biasanya sangat pasaran dan banyak dipakai orang. Sementara kain sutra yang palsu, biasanya jika diusap terasa tebal dan kasar.

2. Dilihat dari harganya

Untuk kain sutra yang pembuatannya tanpa menggunakan mesin (ATBM) memiliki harga mahal dan persediannya juga terbatas. Ketahuilah bahwa kain sutra asli semakin tipis semakin bagus. Apalagi jika memiliki motif beberapa warna, maka harganya pun semakin mahal. Per meternya bisa mencapai Rp. 1,2 juta atau lebih. Jika Anda menemukan kain sutra yang bagus dan memiliki banyak motif, namun harganya murah, maka patut dicurigakan. Bisa jadi, kain sutra tersebut merupakan kain sutra palsu.

3. Saat dipakai

Saat kain sutra dipakai, pemakainya akan merasa nyaman dan bisa bergerak bebas tanpa rintangan. Selain itu, bentuk tubuh si pemakai juga semakin terlihat sempurna. Namun, jika Anda tak merasa kenyamanan saat memakai pakaian yang berbahan sutra, maka bisa jadi kain sutra itu adalah palsu.
Itulah cara membedakan kain sutra asli dan palsu.Sekarang anda sudah tidak perlu khawatir salah membeli sutra yang palsu.
Baca selengkapnya

Selasa, 11 Oktober 2016

Jenis Jenis Kain Sutra


Kain sutra sering disebut juga sebagai ratunya kain. Kain ini terkenal karena kemewahan dan kekuatannya sejak ribuan tahun yang lalu, pertama kali ditemukan oleh bangsa China dan kini telah tersebar di semua negara.
Kain ini membutuhkan penanganan/handling khusus, karena beberapa jenis sutra sangat rentan dan mudah rusak.


Beberapa jenis kain Sutra, antara lain adalah :
1. Sifone/Chiffon
Sutra transparan yang sangat kuat dan bagus, cukup sulit handlingnya. Biasanya digunakan untuk pakaian acara tertentu dan over-blouse.
2. Crepe De Chine/Kain krep
berat medium, bentuk kainnya seperti kain kusut bekas perasan cucian ðŸ™‚ jadi agak kusut-kusut gitu.Medium weight, with an uneven surface due to the twisted silk yarn used.
3. Duchesse Satin
Kain satin “terberat” dan mahal, biasanya digunakan secara exclusive untuk busana acara tertentu.
4. Dupion, Hand-Woven
Jenis kain sutra yang paling populer. Rajutan kainnya yang khusus memiliki ciri bintil-bintil yang banyak (agak kasar gitu). Handling bahan lebih mudah. Biasanya digunakan untuk dres, jaket dan busana untuk acara tertentu.
5. Dupion
Mirip dengan nomor 4 tetapi rajutan menggunakan material yang lebih lembut untuk bintil-bintil di kain. Biasa digunakan untuk dress, jaket dan busana untuk acara tertentu.
6. Georgette
Sutra yang lembut dan seperti film transparan. Biasa digunakan untuk loose-fitting overshirt dan busana untuk acara tertentu.
7. Habutai
Berasal dari Jepang, sutra yang lembut dan halus, juga biasa digunakan untuk media melukis. Kain ini biasa dibuat shirt dan blouse.
8. Matika
Bahan sutra yang tidak terlihat seperti sutra pada umumnya, karena coraknya seperti kain linen. Biasa digunakan untuk jaket, dress dan celana.
9. Organza
Kain tipis dengan penampilan yang krispy dan mudah kusut. Biasa digunakan untuk blouse tipis dan interlining.
10. Satin
Sutra campuran dengan satin yang beratnya ada yang sangat ringan sampai berat. Digunakan untuk membuat blouse, dress dan busana untuk acara tertentu.
11. Campuran Sutra dan Wool
Kain ini dihasilkan dari campuran serat sutra dengan wool. Biasa digunakan untuk setelan, rok, celana dan coat.
12. Taffeta
Kain yang lembut dengan tampilan yang krispy. Jika dikenakan akan mengeluarkan suara yang “srek”. Handlingnya khusus dan kurang nyaman untuk dipakai. Biasa digunakan untuk busana acara tertentu.
Baca selengkapnya

Jumat, 07 Oktober 2016

Pengertian Sutra




Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra darikepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutra memiliki tekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membuat kain sutra dapat membiaskan cahaya dari berbagai sudut.


"Sutra liar" dihasilkan oleh ulat selain ulat sutra murbei dan dapat pula diolah. Berbagai sutra liar dikenali dan digunakan di CinaAsia Selatan, dan Eropa sejak dahulu, namun skala produksinya selalu jauh lebih kecil daripada sutra ternakan. Sutra liar berbeda dari sutra ternakan dari segi warna dan tekstur, serta kepompong liar yang dikumpulkan biasanya sudah dirusak oleh ngengat yang keluar sebelum kepompong tersebut diambil, sehingga benang sutra yang membentuk kepompong itu sudah terputus menjadi pendek. Ulat sutra ternakan dibunuh dengan dicelup ke dalam air mendidih sebelum keluarnya ngengat dewasa, atau ditusuk dengan jarum, sehingga seluruh kepompong dapat diurai menjadi sehelai benang yang tak terputus. Ini membuat sutra bisa ditenun menjadi kain yang lebih kuat. Sutra liar biasanya juga lebih sukar dicelup warna daripada sutra ternakan.


Sutra juga dihasilkan oleh beberapa jenis serangga lain, namun hanya jenis sutra dari ulat sutra yang digunakan untuk pembuatan tekstil. Pernah juga dijalankan kajian terhadap sutra-sutra lain yang menampakkan perbedaan dari aspek molekul. Sutra dihasilkan terutama oleh larva serangga yang bermetamorfosis lengkap, tetapi juga dihasilkan oleh beberapa serangga dewasa seperti Embioptera. Produksi sutra juga kerap dijumpai khususnya pada serangga ordo hymenoptera (lebahtabuhan, dan semut), dan kadang kala digunakan untuk membuat sarang. Jenis-jenis arthropoda yang lain juga menghasilkan sutra, terutama arachnida seperti laba-laba. Untuk kain sutra dari jaring laba-laba atau disebut Qmonos (sarang laba-laba dalam bahasa Jepang) diklaim memiliki kekuatan tiga kali lebih kuat dari Kevlar (bahan yang biasa digunakan untuk rompi anti peluru) serta lima kali lebih kuat dari baja.
Baca selengkapnya